Senin, 15 April 2013

Episode 1



Pernahkah kau merasa hidupmu dihantu oleh kesepian?
Disaat mereka tergelak bersama sedang kau hanya terdiam?
Terpekur oleh keadaan yang membelenggu hingga kau tak bisa bergerak.
Sama sekali tak bisa.
Bernafaspun bahkan terasa sulit…
Ya, itu yang aku rasakan saat ini.
tak ada kata yaneg menggambarkan pedihnya hatiku.
Semua terlampau sulit untuk kujalani sendiri meski pada akhirnya aku harus berpura – pura tegar…

Gerakan tangan itu berhenti. Ren menghembuskan nafas perlahan. Sesak menyelimuti rongga dadanya kali ini. Hatinya masih bergemuruh. Sesekali air mata menjatuhi lembaran kertas buku hariannya. Sesekali juga Ren menulis ungkapan perasaannya di lembaran itu.
Malam itu menjadi malam yang kelam dalam sepanjang perjalanan hidupnya. Papa dan mama Ren bertengkar hebat. Keduanya saling melampiaskan emosi atas kekecewaan satu sama lain. Beberapa hari terakhir, papa Ren selalu pulang larut malam tanpa alasan yang jelas. Hal itulah yang menyulut emosi mama Ren.
“ Pa, sebenarnya papa ada acara apa sih di kantor? Jawab jujurlah, pa. Aku ini istrimu!”kata mama Ren penuh emosi.
PLAAKK!
“ Diam kamu!!! Kamu ini wanita murahan! Kamu mau jadi istriku karena kekayaanku kan?!! Aku udah tau semuanya!!!” gertak suaminya.
Ketegangan semakin menjadi. Emosi diantara keduanya tak dapat terbendung lagi. Sesekali Ren mendengar suara tamparan papanya dari dalam kamar. Ren tak bisa berbuat apa – apa selain menangisi keadaan saat itu.
“ Oke, kalu itu mau kamu! AKU PERGI DARI RUMAH INI! JANGAN SALAHKAN AKU, KALO KAMU DAN REN JADI GEMBEL SELAMANYA!”
“ Maaas… Kamu ngomong apa?!! Kamu mau kemana?!!”
PLAAAKKK!
“ Jangan halangi aku! Keputusanku sudah bulat!”
“ Maaas…..”
Isakan Ren semakin menjadi. Tak ada daya bagi dirinya. Seketika saja pandangannya mendadak kabur. Berulang kali Ren memfokuskan pandangannya tapi hanya biasan warna – warni yang justru semakin mendekat kepelupuk mata. Nafasnya tak stabil lagi. Ren pingsan.

*bersambung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar